Meja berdebu sirna ditangamu mengkilat
Remasan kertas lusuh menjauh terangkat
Secangkir kopi beraroma tak terlewat
Sesekali teh hangat mendarat memikat
Kuhujamkan jemari di atas mesin pencetak kata
Menghidupkan imaji membentuk makna
Menggiring sukma bersama dalam cerita
Menggapai raga menuju bahtera
Maafkan aku atas kegelisahan ini
Melewati cerita bersama demi duniawi
Dalam memenuhi tuntutan penuh misteri
Mungkin menunjang hidup kita nanti
Duhai Umi... istri kesayanganku
Terimakasih atas curahan kasih sayang kepadaku
Tanpa batas kau curahkan untukku
Iklas berpeluh resah dalam setiap do'amu
Tak lelah menjaga kedua putri satu putraku
Waktu istirahat terjamah tanpa kehadiranku
Percayalah suatu waktu ku kan memenuhi kewajibanku
Seperti hari-hari kemarin yang tlah berlalu
Komentar
Posting Komentar